meninggal, jamaah dan pelaku," tambah Barung.
3. Pelaku diduga masih berkeliaran
Aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jl Ngagel Madya pukul 07.15 WIB, kemudian GKI di Jl Diponegoro 07.45 WIB dan GPPS Jl Arjuno 07.50 WIB.
Beredar kabar yang menduga bahwa seorang pelaku bom bunuh diri ini masih berkeliaran di Surabaya.
"Yang bersangkutan masih membawa bom yang siap diledakkan," kata sumber di lapangan.
Informasi yang didapat, pelaku ini menggunakan motor Yamaha Jupiter Z dengan Nopol AG 4966 WI.
Diminta kepada masyarakat agar berhati-hati dan mewaspadai pengendara motor tersebut.
Bila mungkin melaporkan ke petugas apabila melihat motor tersebut.
4. Pelaku seorang ibu-ibu bersama anak-anak
Kondisi di depan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/2018)
Kondisi di depan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/2018) (Surya)
Menurut pengamatan Tardianto (49), saksi mata kejadian yang berada 5 meter dari lokasi kejadian gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, 3 orang pelaku bom bunuh diri itu salah satunya masih bernapas.
"Pelakunya 3 orang 2 orang memakai cadar, dan 1 orang anak berumur 15 tahun. Mereka tergeletak di tempat parkir," terangnya.
Ia menyebutkan kejadian pada pukul 07.30 WIB.
"Ledakan terjadi sebanyak dua kali. Meledaknya itu seperti petasan," kata dia.
5. Ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat
Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Menurut Kabidhumas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera terjadi ledakan di tiga lokasi gereja pada waktu yang hampir bersamaan di Surabaya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/18
Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Menurut Kabidhumas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera terjadi ledakan di tiga lokasi gereja pada waktu yang hampir bersamaan di Surabaya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/kye/18 (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Tempat ketiga yang mengalami aksi teror bom bunuh diri adalah di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat, Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Dari informasi yang didapatkan oleh TribunJatim.com, ledakan terjadi pada sekitar pukul 7.30 WIB.
Insiden terebut kabarnya terjadi hanya berselang sebentar dengan Gereja yang ada di jalan Diponegoro, Surabaya.
Menurut juru parkir, suara ledakan yang terjadi begitu nyaring.
Belum diketahui pasti sumber ledakan berasal dari mana.
6. Korban berjatuhan
Dilansir Tribunstyle.com dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung mengumumkan perkembangan terbaru jumlah korban pasca-ledakan di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Menurut data terbaru, ada 8 orang tewas dan 38 korban lainnya berada di rumah sakit untuk mendapat perawatran.
Kedelapan korban tewas itu terdiri dari 4 korban di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Ngagel, Gubeng, 2 korban di GKI Diponegoro dan 2 korban di GPPS Jalan Arjuna.
(Tribunstyle.com/Tisa Ajeng)
Sumber: http://style.tribunnews.com/2018/05/13/6-fakta-mengiris-hati-dari-insiden-bom-bunuh-diri-di-surabaya-no-4-pelaku-ibu-ibu-bersama-anaknya?page=all.
Penulis: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
Editor: Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti